Have a day full of smiles, good work and love!
Because Smile is the Melody of the Soul. Work is the Service of the Spirit and Love is the Gift of the heart.

Sabtu, 31 Juli 2010

Berusaha Optimis, karena dengan begitu berarti punya harapan lebih baik tuk masa depan...Dijalani dengan tawakal...agar berserah diri dan ikhtiar berjalan dengan seimbang...Alangkah nikmatnya hidup ini bila ihklas dan syukur selalu ditanamkan...

Cobalah menatap kenyataan sebagai kenyataan..
Menatap sesuatu sebagai sesuatu..
Bukan menatap sesuatu sebagai hasil pikiran terhadap sesuatu...
Karna kenyataan mewujudkan kebenaran...

Luka meradang akibat suatu prahara, hanya dapat disembuhkan dengan segenap kekuatan, yang lahir dari sikap positif dalam melihat persoalan...

Klo btng kayu bengkok, mgkn sulit tuk diluruskan...bl dipaksa ia akan patah, tp klo hati mnsia yg bngkok mngkn sj akan kmbl lrs...tergantung niat & sebrp bsr dia brusaha mmanfaatkn khidpn,mbaca ksemptn & tak menyia2kan hidayah srt cahya yg Allah brikan wlau ksulitan kerap x mbayangi langkah...naudzubillah...smoga sgala... ksulitan dpt dilalui ..seiring tkad & niat yg kuat tertanam tuk mluruskan hati...amiin.

Bagi mereka yg kalah, hrs instrospeksi dgn kegagalannya dan menunggu peluang ke depan, sambil mencari nilai lain yg bs dilakukan. Mereka yg menyadari kegagalan, sesungguhnya dia adalah pemenang, karena nilainya lebih baik drpd yg sukses tp sombong dgn kesuksesan......

Andai Al Qur'an bisa bicara : ''waktu kau msh anak2, kau teman sejatiku..dgn wudhu kau sentuh aku..dlm keadaan suci kau pegang aku...kau baca dgn lirih dan keras..skrg kau tlah dewasa...kau biarkan aku sdr..aku mjd kusam dlm lemari...berlapis debu dimkn kutu...bacalah aku setiap hari...karna aku kan jd penerang dlm KUBURMU...!!!...

"IZINKAN AKU MENJAUH UNTUK MENDEKAT"
Bagikan
Fenomena yang sedang mahsyur sekarang ini,

"Menjauh untuk mendekat"

Apa to sebenarnya maksud dari kata-kata itu?

Kurang lebih (kalau boleh saya mengartikannya sendiri), menjauh dari 'seseorang' dalam rangka mendekatkan diri pada Dia, sang penggenggam jiwa....

Suatu pilihan yang sulit sebenarnya, tapi ketika seseorang memang dihadapkan pada keharusan memilih (sebentar..bukan memilih, tapi memang itu satu-satunya pilihan terbaik) maka mau tidak mau..ingin tidak ingin..
MENJAUH MEMANG SUATU KEHARUSAN! *tapi tidak lantas jadi musuhan lho, hanya lbh menjaga*

Yaa...memang walaupun akan ada berbagai alasan "ini biasa kok, hanya menyambung silaturahmi..hanya urusan dakwah..saya menganggap dia hanya seorang sahabat..(dan hanya-hanya yang lainnya)", tapi tolonglah teman..
LIHAT JAUH KEDALAM HATI SANUBARIMU..benar-benar lihat!! Jangan hanya melakukan pembelaan dan pemberontakan untuk membenarkan diri kita! Tanyakan pada hati!!!

Jika kita tidak mau benar-benar mendengarkan dan melihat ke dalam hati, maka setan akan semakin lihai menjerumuskan dan senang akan kedekatan kita pada 'seseorang' itu..

Tidakkah pernah kita berpikir bahwa mungkin saja kedekatan itu melebihi kedekatan kita pada Rabb kita? mungkinkah Alloh Cemburu? mungkinkah tahta Alloh dihati kita tergantikan oleh 'dirinya'? na'udzubillah..tsumma na'udzubillah

Oi..jangan pula berpikir fenomena menjauh ini hanya berat untukmu seorang..artinya ketika engkau melepaskannya, jgn berpikir yang 'dilepaskan' akan baik-baik saja. Tidak! Sungguh, jika memang keduanya berperan..maka rasa 'kehilangan' itu pasti -hampir pasti- ada!

FITNAH HATI sahabatku!!! Ini yang harus kita waspadai!! Setan itu master of the master menggoda manusia..BUTUH KETEGASAN UNTUK MENJAUH!
Yaa, tegas!(TEGAS DALAM KOMITMEN MENJAGA HATI).
Peran kedua belah pihak pun perlu! Jika satu inginnya menjauh tapi yang lain terus-terusan mendekat? Haha, yang berusaha menjauh pun semakin lama akan tergoyahkan dan mulai menyerah oleh 'perasaan' dalam hatinya sendiri.

Bersabarlah..tunggu ketika waktunya telah tiba. Ketika keduanya telah sama-sama siap. Ingin po? nanti jodoh kita juga menjalin kedekatan dengan yang lain? Kan belum tentu juga 'seseorang' yang sedang dekat dengan kita saat ini yang akan menjadi 'pendamping' kita nantinya?

Perbaiki diri!!Buatlah kita pantas untuk menjadi 'pendamping' seseorang yang memang baik dien dan akhlaknya! Maka Alloh pasti kan menepati janjinya (Qs.An-nur:26), memilihkan kita seseorang yang memang lurus juga hatinya..insyaa Alloh..*smile*
"Dan adapun orang-orang yg takut kpada kebesaran Rabbnya dan mencegah diri dari kuasa hawa nafsunya,maka surgalah tempat tinggalnya"
(Qs.an naazi'at:40-41)
-ditulis oleh seseorang yang fakir akan ilmu dan sedang berusaha sekuat tenaga untuk 'berubah', tulisan ini adalah nasihat untuknya sendiri, semoga bermanfaat

Ya Allah...karuniakanlah kami seorang suami yang sholeh...
yang menjaga dirinya...
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya...
yang senantiasa memperbaiki dirinya...
yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah...
yang baik akhlaknya...
yang menerima kami apa adanya...
yang membimbing kami dengan lemah lembut...
yang akan membawa kami menuju JannahMu Ya Rabb...

kabulkan ya Allah...
amien...
dan berikan kami kesabaran dan keistiqomahan dalam menjaga hati ini karena hati kami teramat lemah...
dan cinta sebelum menikah adalah sebuah cobaan yang berat...

Saat hati berkerudung peluh, sebersit ingatku hadirkan rasa semu..rasa yg kubangun diatas angin lalu..munculkan segenap rindu, bertalu nyanyian merdu..masih inginku bersamamu...masih khayalku bersamamu..ku tak ingin menuntut...semua tak perlu terwujud..tetap terjaga selalu...meski berbatas angan semu..

Kawan yg berbahaya itu tidaklah jauh dari kita, ia berada dlm batas2 wujud kita....namanya Hawa Nafsu. Dia mengendalikan kita untuk cenderung pd keburukan, mengingkari kebenaran, dan menyukai kemunkaran...Bila Ruh menang mengendalikan hawa nafsu, maka kita akan beriman dan berbuat kebajikan..

Kawan Yang Berbahaya Itu Salah Satunya Adalah Bahasa Dan Tutur Kata....Apalagi Bagi Seorang Yang diGugu dan ditiRU.... Mulutmu Harimaumu....Bahasamu Kadang Menjadi Cermin Kepribadianmu...

Aku Memang Manusia Biasa.....Yang Tak Sempurna Dan Kadang Salah....Namun hatiku Hanya Untuk-Mu....Cinta Untuk-Mu....Luar Biasa....Just For Allah....

Seiring Waktu...Setiap Orang Mengalami Proses Yang Membawanya Menuju Perubahan. Nothing Lasts Forever....Tiada Yang Abadi....Maka Kukerahkah Segenap Kemampuanku Tuk Mengikuti Irama Perubahan Karna Semua Itu Adalah Seni Dalam Kehidupan...

Aku Memang Manusia Biasa.....Yang Tak Sempurna Dan Kadang Salah....Namun hatiku Hanya Untuk-Mu....Cinta Untuk-Mu....Luar Biasa....Just For Allah....
Seiring Waktu...Setiap Orang Mengalami Proses Yang Membawanya Menuju Perubahan. Nothing Lasts Forever....Tiada Yang Abadi....Maka Kukerahkah Segenap Kemampuanku Tuk Mengikuti Irama Perubahan Karna Semua Itu Adalah Seni Dalam Kehidupan...

Getting Fresh Everyday With Wudhu

Islam memiliki cara mudah untuk kebersihan dan kecantikan kulit wajah tanpa harus melakukan rangkaian perawatan.

Terapi perawatan wajah agar selalu bersih dan berseri.

Dengan Wudhu salah satunya.
Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Allah akan membangkitkan umat Muhammad Saw. pada hari kiamat dengan wajah bersinar dan bercahaya karena bekas-bekas Wudhu dan sujud mereka.

Air wudhu memang membuat wajah bercahaya. Air dingin mampu merangsang peredaran darah sehingga tubuh akan terasa lebih bugar.

Basuhan air pada wajah saat berwudhu membuat peredaran diwajah menjadi lancar dan wajahpu terlihat segar.

Karena kadar ph yang seimbang, air juga memiliki kemampuan untuk membersihkan tanpa menghilangkan kelembaban kulit

Agar efeknya lebih maksimal, biarkan air wudhu mengering sendiri.
'' segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku, memperindah dan memuliakan rupaku, lalu membaguskannya dan menjadikanku muslim''...amiin..**

Kamis, 29 Juli 2010

68 th Usiamu...

Hari ini...18 Januari 2010....genap 68 tahun usia Bapak ku.......lelah ...penat...duka...tak tergurat di wajahmu....hanya senyuman haru...menyambut..kejutan kecil dari putra..putri..dan cucu-cucu mu....
Seuntai do'a...kami panjatkan kepada-Nya.. untuk mu Bapak ku....'' smoga Allah..senantiasa melimpahkan kebahagiaan dan kesehatan di hari tua mu....membalas segala kebaikan mu....menyanyangimu...seperti dirimu mengasihi kami diwaktu kami kecil....hingga saat ini ''....banyak teladan yang kami tiru darimu....ketegasanmu...kejujuranmu...salah satu yang membuat kami bangga padamu...
''Selamat ulang tahun Bapak ku....kami selalu mencintai dan menyayangimu.....''****

Hidup Kita Tidak Sendiri...

Hari ini...rabu, 27 januari 2010....cuaca kota Bandung...lumayan cerah....agak panas.....
Sedikit catatan..yang ingin aku sampaikan tuk tman2 fb ku...yang kebetulan membaca catatan ini....
Aku keluar dari rumah dengan sedikit rasa malas....kalau ga ada keperluan ...lebih enak diam di rumah sepertinya...
Belum sampai di jalan raya....kulihat dari jauh...seorang pemuda...menuntun seorang wanita tua...renta....semakin dekat..semakin jelas terlihat mereka begitu kusut...kumal.....pa lagi si wanita tua...dengan tubuhnya yg kecil...kulitnya legam terbakar matahari...tanpa alas kaki...dengan kerudung seadanya...menenteng gelas bekas air mineral...membuat ku iba....si pemuda..dengan penuh kasih...menuntun wanita itu...perlahan... mencari tempat untuk berteduh....entah ibunya atau neneknya.. Ya.Tuhan....hatiku sempat terenyuh menyaksikan pemandangan ini....ternyata masih ada...pemuda..yg tanpa rasa malu...risih...apa lagi gengsi....melakukan semua itu.......pemuda itu pasti tidak punya pekerjaan....pasti dia terpaksa melakukan itu.....andai dia punya pekerjaan...tidak mungkin...dia ....tega..mengemis bersama ibunya..atau neneknya itu.....
Aku..jadi teringat....hak orang lain dari gaji suami ku...yang tak seberapa..belum aku..keluarkan......kali ini aku berikan seluruhnya untuk nenek dan pemuda itu.....biasanya aku berikan untuk beberapa orang atau mesjid....
(mohon maaf...teman2...tidak sedikit pun aku bermaksud untuk ''riya'' atau menceritakan kebaikan ku....).
Aku segera berlalu....namun..pemuda itu mengejarku....dan mengulurkan tangan nya.. menjabat tangan ku...dengan penuh rasa hormat dan terima kasih...ucapan terima kasih...tak henti2nya...keluar dari mulutnya...matanya berkaca-kaca...begitu pula dengan wanita tua itu....
Aku..sempat berbincang dengan mereka...kutanya mereka berasal dari mana....Tegal jawabnya.....punya rumah....?...jawabnya tidak.....knapa ga pulang saja ke tegal....sama...ditegal..mereka tidak memiliki apa2...entahlah...
aku sempat berfikir...andai aku berlebih...ingin sekali aku menolong pemuda itu.....bersekolah....memberinya pekerjaan...dlsb.....tp..tak mampu aq lakukan ..karna segala keterbatasanku....
Masih..banyak ..pemuda2 seperti dia....masih banyak orang2 di sekeliling kita yang bernasib sama dengan mereka...kurang beruntung.....
Syukur ku tak pernah berhenti terucap kepada Nya.......atas segala kebaikan yg Dia berikan untuk hidupku... kita lebih beruntung daripada mereka......
Menunduk lebih sejuk dihati kita.....dari pada menengadah...menyaksikan orang2..berlebih menikmati segala kelebihannya....pasti lumayan gerah.....he..he..
Kenikmatan hidup di dunia...akan lebih terasa nikmat...bila kita peduli akan orang2 disekeliling kita.....terutama mereka yang membutuhkan kita.....mulai dari keluarga...saudara terdekat...teman.......dan ...........
Lebih nikmat tangan kita berada diatas........selagi kita mampu....
Sahabat...trima kasih..kalian sudah meluangkan waktu tuk membaca catatan..ku...moga bermanfaat.....sekali lagi mohon maaf...tak ada tujuan untuk ''riya''...akan kebaikan....catatan ini hanya untuk mengingatkan...klo Kita Tidak Hidup Sendiri.....***

Curhat Seorang Ibu Tentang Ujian Nasional

Ujian Nasional (UN) serempak dilaksanakan diseluruh wilayah Indonesia. Pemerintah meyakini UN sebagai cara ideal menjaring (lulusan) siswa yang berkwalitas. Namun kenyataannya banyak ditemukan pelangaran dalam pelaksanaan UN. Meskipun aparat kepolisian dilibatkan..larangan membawa tlp. Seluler ke dalam ruangan, bahkan lebih canggih lagi...tiap kelas dipasangi kamera CCTV namun tetap saja pelanggaran terjadi..bahkan pengawas tetap saja memperbolehkan siswa untuk mencontek (curhat dari anakku sendiri)..meskipun Tim Independen dibentuk, tetap saja tidak efektif...karena mereka dibayar, baik oleh pemerintah dan juga tambahan dari ''sekolah'' yang bersangkutan. Sistem, subyek, dan obyek sama saja.

Kebocoran UN apa bedanya dengan MARKUS (makelar kasus) Seakan-akan UN hanya dijadikan media untuk menghalalkan segala cara agar lulus.

Prihatin dengan para guru yang ulet dan jujur...berjuang untuk meningkatkan kwalitas anak didiknya hingga siap menghadapi UN dengan jujur sesuai kemampuan yang dimiliki. secara tidak langsung nama mereka ikut tercoreng ...akibat ulah para oknum UN yang tidak bertanggung jawab.

Prihatin kepada anak2ku ...yang telah berjuang keras...belajar sungguh2...agar siap menghadapi UN...hingga harus dikalahkan oleh selembar kunci jawaban.

Miris mendengar berita kebocoran UN...banyak media yang menayangkan...namun apa dikata...ini sudah...sedang,...dan mungkin akan terus terjadi...sebelum pemerintah berfikir keras lagi agar UN berjalan jujur, meskipun pada dasarnya konsep pemerintah untuk menjaring siswa yang berkwalitas dengan melaksakan UN sudah sangat bagus...namun tanpa didukung sumber daya manusia yang berakhlak baik.

Keprihatinan lain untuk siswa yang tidak lulus...terutama untuk orang2 yang tidak mampu dalam hal ekonomi..mereka harus mengulang 1 tahun lagi....dengan kata lain...

Berharap UN jangan dijadikan kunci kelulusan..

Berharap UN bukan lagi sesuatu yang menakutkan bagi orang tua dan murid..

Berharap UN berjalan jujur dan berkwalitas..untuk tahun-tahun kedepan ***

Ibarat Air Harus Senantiasa Bening....

Allah SWT mengilhamkan kepada jiwa manusia dua jalan, kejahatan dan ketakwaan. Bila bertaqwa maka perjalanan khidupan ia tempuh dengan menapaki jalan-jalan itu seperti doyan hadir di pngajian, demen dalam brdakwah, menyukai jalan-jalan yang mengantarkan kepada ketaqwaan .

Bila kejahatan maka ia yg memilih jalan-jalan yang dipenuhi dengan nafsu, serakah, tamak, dimuara kesombongan akan merasa dirinya gak perlu Allah, Na'udzu Billah.

''Dan (demi) jiwa dan penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.'' (QS Asy-Syams [91]: 7-10).

Jiwa manusia laksana air. Akan tetap jernih apabila dirawat dan disucikan. Apa pun yang dimasukkan ke dalam air jernih, dengan mudah bisa dilihat dan dikenali. Namun, akan sulit melihat dan mengenali benda yang dimasukkan dalam air yang hitam pekat.

Jiwa manusia akan menjadi hitam jika kemaksiatan dan perbuatan dosa terus dilakukannya. Pada jiwa seperti ini, penyakit hati mulai menjangkiti. Iri, dengki, dan serakah mulai tumbuh. Jiwa ini sulit ditembus cahaya dan petunjuk Allah disebabkan pekatnya kotoran dosa.

Akibatnya, jiwa tidak bisa membedakan lagi mana jalan yang diperintahkan dan jalan yang terlarang. Semua dianggapnya sama.
Jalan kefasikan dinilainya tidak berdosa jika dilalui, sedangkan jalan kebaikan dinilainya sia-sia untuk dilakukan. Orang-orang yang berjiwa demikian tidak akan bisa merasakan keikhlasan, kesabaran, dan lapang dada.

Adapun jiwa yang dihiasi ketaatan serta amalan saleh akan menjadi lebih bersih, sehat, dan segar. Cahaya dan petunjuk Ilahi akan tembus meresap dan mengendap dalam relungnya. Jiwa ini akan lebih mudah membaca dan menyimpulkan setiap isyarat di hadapannya dan ayat alam di sekelilingnya. Ia punya prasangka baik (husnuzhan) kepada Allah, optimistis dan lapang dada.



Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk membersihkan jiwa. Di antaranya dengan berzikir, membaca Alquran, dan shalat. Dzikrullah yang dibarengi pengenalan tentang zat Allah (ma'rifatullah) akan mengundang kepasrahan kepada Allah dan syariah-Nya, sehingga jiwa menjadi tenang (QS Ar-Ra'du [13]: 28), dan hatinya bergetar karena rasa takut dan berharap kepada-Nya (QS Al-Anfal [8]: 2).

Selanjutnya, membaca Alquran yang disertai pendalaman kandungannya akan meningkatkan keimanan pembacanya dan menambah kecintaan kepada bacaan mulia ini. Juga, menjadi pendorong baginya untuk mencintai Zat Yang menurunkan kalam ini.

Adapun shalat merupakan bukti ketundukan seorang hamba kepada Khaliknya. Shalat mengantarkan pelakunya mampu menepis perbuatan keji dan mungkar (QS Al-Ankabut [29]: 45) dalam kehidupan sehari-hari. Di saat kejahatan merebak di masyarakat, pembersihan jiwa hendaknya dilakukan setiap insan Muslim.

Oleh karenanya, mari bersihkan jiwa, mulai dari kita sendiri.

Kabar Gembira Untuk Alumni SMA Negeri 16 Bandung....

Sehubungan dengan adanya berita yang sangat menggembirakan dari sdr. Sentot Padmanagara....bahwa sesepuh kita Bpk. Son Son, akan segera mengakhiri masa lajangnya....Beliau akan mempersunting janda Cantik nAnang Hermansyah....yaitu Sdri. Krisdayani

Demi memperlancar acara Pernikahan ini, tidak ada salahnya...bila kita sebagai sahabat2 terdekat Bpk. Son Son untuk turut membantu kelancaran Acara yang cukup bersejarah ini...

Adapun susunan panitia adalah sbb :
1. Sdr. Sentot
Membantu calon mempelai pria untuk mempersiapkan diri setampan mungkin, seperti membawanya ke
salon untuk cukur, meni pedi, crimbath, luluran, mandi susu , boleh steam sekalian agar pengantin
pria menjadi lebih rileks.

2. Sdri. Eko dan Icha
Membantu mencarikan jas pengantin yang cocok untuk calon mempelai, kalo bisa jas pengantinnya
harus unik...lain dari pada yang lain...untuk design silahkan menghubungi sdr. Tjetjep ..beliau sangat
mahir dalam merancang Baju Bayi....qiqiqi...

3.Sdr. Rudi Wibawa
Tugas anda masih tetap sebagai seksi Rohani yang tidak tergantikan...anda dinobatkan sebagai
pendamping calon mempelai pria...dan bertugas untuk memberikan sambutan pada acara
pernikahan kelak....jangan lupa isi pidato harus disusun dari sekarang...mengingat banyaknya hal2
penting yang harus disampaikan kepada keluarga Krisdayani...khusus kepada mantan suaminya
nAnang Hermansyah...

4. Sdri. Wie dan Lia
Dimohon kerelaannya untuk membantu mencarikan gedung dan catering yang semewah mungkin...
ada rekomemdasi dari Wagub. Jabar. Bpk. Dede Yusup...beliau memperbolehkan Gedung Sate
berikut lapangan Gasibu sebagai tempat resepsi. Untuk catering silahkah menghubungi Warteg-
warteg seJawa Barat.

5. Sdr. Hadi Ceking
Bertugas untuk mengamankan acara penting ini, selain 10 batalion Datasemen 88 silakan anda segera
menghubungi Ki Joko Bodo, Ki Gendeng Pamungkas atau Mbah Marijan...bila perlu Dedy Korbuzer dan
Linbad untuk diikut sertakan...mengingat banyak sekali tanda-tanda kudeta dari dua nyata dan
dunia lain.

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan...untuk menjadi maklum adanya...Bagi para undangan yang tidak dapat hadir...kami mohon untuk segera mentransper dananya ke rekening Bang Century atas nama Bpk. Gayus dgn no. 000.00.0000 dengan minimal ampau senilai 1 milyard.

* untuk calon mempelai tak lupa kami menyucapkan " selamat menempuh hidup baru di dunia Maya"

Gulana Membawaku Ketitik Nol..

tersiksa...!! inilah yang aku rasakan saat ini. Aku tidak tau kenapa ada persoalan yang sejatinya aku buat sendiri lewat macam prasangkaku. Barangkali jika prasangka yang kutanam ini baik, mungkin hatiku tak akan semeradang sekarang ini. Tapi apa lacur kata, prasangka yang menancap justru prasangka buruk.

Aku benci kondisi ini. Selalu dan selalu masalah ini membuatku resah. Memutuskan sesuatu selalu linglung dan pikiran kerap kali dipenuhi ragam asumsi.
Ya Allah...!!..aku takut menghadapi peliknya kehidupan. Aku kufur nikmatmu....aku ngeri terjebak dalam lingkaran maksiat....

Langkahku penuh keraguan, hatiku sesak, seolah rasa bahagia bukan miliku lagi.

Aku ingin lepas dari belenggu ini, agar pikiranku jernih...hingga tidak memandang masalah menjadi merah...karena lensaku merah...ato menjadi hijau karena lensaku hijau...namun aku ingin lensa bening...yang memantulkan warna apa adanya.

Belenggu ini terasa kuat, hingga kadang aku sulit untuk melepaskan diri.

Tapi aku harus bebas....aku harus lepas dari semua ini...agar gundah gulana ini hilang....

Kucoba lawan belenggu ini. Ingin kurubah energi negatif yang bersemayam menjadi energi positif yang membangun.

Hingga kutuangkan dalam tulisan dan kucoba mencari solusi paten '' berzikir''.....ya zikir...

kusebut suara-suara hati berulang-ulang dengan zikir dan tasbih...hingga mendorongku ke keadaan suci dan bersih...dan terlepas dari belenggu itu.

*Butuh sebuah perlawanan terhadap segala prasangka yang mengganjal dihati....bila perlu dari titik nol, hingga hilang semua gulana*

'' ya Allah, aku hamba-Mu...anak dari hamba-Mu, aku memohon kepada-Mu dengan memohon segalan nama yang Engkau telah turunkan dalam kitab-Mu, atau engkau telah mengajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau sendiri yang telah mengetahuinya dalam ilmu gaib-Mu, agar Engkau menjadikan Qur'an sebagai petunjuk hatiku, cahaya dadaku, pengikis kegelisahanku...amin''****

Disayang Karena Menyayangi...

Kasih sayang tak selalu menuntut balas..kita adalah manusia biasa yang ingin disayang dan menyanyangi, Jadi jangan harap orang lain mau memberi kita kasih sayang, jika kita hanya memikirkan diri sendiri.

Coba membuka hati nurani, agar bisa menyayangi orang lain dengan tulus. Ada kenikmatan tersendiri ketika kita bisa memberikan kasih sayang yang tulus kepada orang lain, tanpa harapan lain selain Ridha Allah swt.

Karena Dialah sang Maha Pemurah lagi Maha Penyanyang. Dia memberi kasih sayang kepada hamba-hambanya lebih dari yang mereka minta.

Jika kasih sayang selalu dihitung untung dan ruginya, kita tidak ubahnya seperti pedagang . Sedangkan Allah tidak pernah merasa rugi dengan membalas perbuatan baik yang sedikit dengan pahala yang berlipat ganda. Allah tidak pernah dipusingkan oleh suara-suara meminta, karena Dia lebih suka dengan rengekan dalam do’a hambanya.

Selama kita berfikir, bahwa kita akan memberikan kasih sayang yang tulus hanya jika orang lain memberikan hal serupa kepada kita. Alhasil, yang timbul bukan kasih sayang yang tulus…tetapi kasih sayang yang komersial. Betapa malunya kita kepada Allah, karena Dia lebih suka jika diminta dan akan murka jika tidak diminta.

Kasih sayang tidak selalu memandang ketampanan…kecantikan fisik. Kasih sayang terletak diatas segala-galanya. Dengan kasih sayang-Nya, Allah menutupi kekurangan hamba-Nya, meski hamba-Nya tidak menutupi kekurangan dirinya sendiri, dan Allah mengasihi hamba-Nya yang tidak mengasihi dirinya.
Apa jadinya dunia ini ..jika tidak ada kasih sayang , kedamaian dunia akan terwujud dengan kasih sayang yang tulus diantara kita..

Sangat beruntung bila kita paham benar apa arti kasih sayang…

Jum’at 02 April 2010,
Untuk orang-orang yang aku sayang… “Semoga kasih sayang selalu tertanam didalam hati kita….amin”..

Dalam Do'a Ku

Hari kemarin..kulewatkan waktuku dgn sia2...kuabaikan nafasku seakan tak bermakna...hingga pagi aku terjaga...kuhirup udara pagi..rasa lega menyeruak didada...takkan kusia2kan hariku...takkan kuabaikan nikmat hidupku...''ya Rabb...ampuni aku...yang telah mengabaikan anugrahmu''...

Kreta mayaku kini tlah berhenti...berbulan-bulan menyusuri rel impian...tanpa tau arah tujuan..lintasan pemandangan semu nan indah takkan lagi kunikmati..takkan kudengar lagi sapaan indah deru mesinnya...yg terkadang membuat jantungku berdegup tak karuan ...takkan lagi kudengar jeritan besi relnya...yg seakan membawaku terbang...melupakan sekelilingku...


Segala puja dan puji itu hanya milikmu wahai Tuhan penentu segala takdir.

Ya Allah…
Dalam perjalanan kehidupan ini telah Engkau jadikan diluar jangkauan dan sangkaan hambaMu ini. Telah Engkau tetapkan bagi kami satu peraturan yang hanya Engkau yang akan menentukan segalanya.

Ya Allah…
Dalam kekalutan ini ..telah Kau tunjukan dimana khilap kami. Engkau tak membiarkan kami begini tanpa tau kesalahan yang telah kami lakukan terhadapMu.

Ya Allah…
Walau apa pun takdirMu atas kami, maka disaat ini kami hanya memerlukan pertolongan-Mu.

Ya Allah…
Ampunilah kami dan masukkanlah kami kedalam rahmatMu karna hanya EngkaulahTuhan yang maha pemberi rahmat.

Ya Allah…
Jangan Engkau tinggalkan kami untuk suatu dosa melainkan yang telah Engkau ampunkan. Dan tiada suatu aib, melainkan telah Engkau tutupi. Tiada suatu duka melainkan telah Engkau hilangkan.
Tiada suatu kesakitan melainkan telah Engkau sembuhkannya. Tiada suatu hajatnya dari keperluan dunia dan akhirat yang telah Engkau ridhai wahai Tuhan yang Maha Penyayang.

Ya Allah…
Lindungilah kami dari hilangnya nikmatMu dan berubahnya kesejahteraanMu dan atas siksa dan murka Mu.

Ya Allah…
Sungguhnya kami memohon ketabahan dalam menghadapi segala urusan dan kekuatan dalam menerima petunjukMu.

Ya Allah…
Karuniakanlah kepada kami jiwa ketaqwaan dan kesucian, sebaik-baiknya Engkau mensucikan kami.

Maha suci Allah…yang memahami segala aib yang tersembuyi, yang maha penerima taubat yang tersesat.

Tiada pujian yang pantas kita berikan membandingi pujian kepada-Nya.

Semoga Allah menghunjamkan kesadaran dihati kami untuk menyadari kekeliruan, mengampuni setiap kemaksiatan.

Bersyukur kepada-Nya yang telah menciptakan kami dengan kemuliaan dan kesempurnan.

Semoga Allah swt membimbing kami pada jalan yang dirdhoi-Nya, menjauhkan pada jalan.yang dimurkai-Nya

Amin..ya Allahuyarabbalalamin...

**Kado terindah jelang Ulang Tahunku..**(01 Jan'10 - 26 April'10) ( 06.15 - 12.30)

Rabu, 28 Juli 2010

Ketegaran Seorang Ibu

Minggu Malam setelah kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' seorang ibu berkenan hadir di Rumah Amalia. 'Maaf Mas Agus, saya hadir justru di malam hari.' tutur beliau. Kami bercerita tentang kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' sungguh sangat meriah, banyak teman2 yang berkenan hadir. Banyak Ibu dari anak2 Amalia bertumpah ruah dijalan. Anak-Anak Amalia mengikuti lomba bersama Kak Dian, Kak Suci, Kak Yusman, Kak Nia, Kak Ranie dan di bazaar banyak juga Kakak relawan yang juga ikutan pada kegiatan 'Aksi Sosial Amalia.'

Setelah kami bercerita kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' beliau kemudian curhat, Kehidupannya sepintas terlihat berlimpah karena suaminya seorang pengusaha sehingga dirinya dan anak-anaknya selalu tampil menawan. Namun bila dilihat lebih mendalam kehidupannya berbaur dengan berbagai penderitaan yang datang silih berganti tetapi semua itu dianggapnya sebagai kasih sayang Allah kepada dirinya sehingga yang dirasakan kedamaian dalam jiwa.

Sampai pada satu hari perusahaan yang dikelola oleh suaminya mengalami kredit macet, seluruh rumah dan kekayaannya disita oleh Bank. Perusahaannya jeblok. 'Kami bersyukur karena Allah pernah menitip rizki yang berlimpah dengan kekayaan materi, kini kami patut ikhlas menerima musibah yang telah menjadi kehendakNya.' tutur beliau yang nampak terpukul dengan musibah itu.

Pederitaannya masih terus berlanjut, suaminya terserang sakit jantung. Praktis hanya bisa di tempat tidur dalam keadaan yang mengenaskan. Sementara Ibu harus membanting tulang mati-matian untuk memenuhi kebutuhan dapur dan biaya pengobatan untuk suami tercinta. Upayanya selama setahun tidak mampu menghindarkan apa yang sudah menjadi kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Suami menghembuskan napas yang terakhir. Kenyataan itu mengguncang jiwanya, tangis dan air mata adalah sisa kekuatan yang terakhir dimiliki olehnya.

Diawal kehidupannya sebagai 'Single Parent' tidaklah mudah dengan 4 anak yang harus dihidupinya teramat berat dipikulnya. Dengan segala upaya kesabaran, keikhlasan dan kekuatan dari anak-anaknya Ibu perlahan kembali bangkit. Namun Allah belum berhenti menguji ketabahannya sebagai orang yang beriman. Dokter menyatakan bahwa ginjalnya sudah rusak, tidak bisa disembuhkan lagi, tubuhnya drop, berat badan langsung turun dalam waktu seminggu. 'Dokter memvonis umur saya hanya bisa bertahan paling lama enam bulan, Alhamdulillah hingga kini saya masih disayang Allah diberikan umur yang panjang,' tutur beliau.

Segala puji bagi Allah bagi semesta Alam, saya masih diberikan amanah oleh Allah untuk hidup. Saya berniat untuk menggunakan sisa hidup saya dengan berbuat baik dan bershodaqoh untuk anak-anak Amalia.' tutur beliau malam itu. Peristiwa yang menimpanya bertubi-tubi menjadikan jiwa semakin tegar. Menjadikan beliau semakin yakin bahwa semua cobaan itu agar dirinya semakin kuat imannya dan kuat hatinya menuju jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Sebagai manusia mungkin saya pernah melakukan banyak hal yang dilarang oleh Allah, namun hanya satu yang saya harapkan bahwa semua cobaan, ujian dan musibah yang saya alami makin menguatkan iman saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,' ucapnya dengan mantap. Sungguh indahnya ketegaran seorang Ibu yang hadir di Rumah Amalia. Subhanallah. Maha Suci Allah.

Wassalam,
By: agussyafii / Muzijat Shalat dan Do,a

Ketegaran Seorang Ibu

Minggu Malam setelah kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' seorang ibu berkenan hadir di Rumah Amalia. 'Maaf Mas Agus, saya hadir justru di malam hari.' tutur beliau. Kami bercerita tentang kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' sungguh sangat meriah, banyak teman2 yang berkenan hadir. Banyak Ibu dari anak2 Amalia bertumpah ruah dijalan. Anak-Anak Amalia mengikuti lomba bersama Kak Dian, Kak Suci, Kak Yusman, Kak Nia, Kak Ranie dan di bazaar banyak juga Kakak relawan yang juga ikutan pada kegiatan 'Aksi Sosial Amalia.'

Setelah kami bercerita kegiatan 'Aksi Sosial Amalia' beliau kemudian curhat, Kehidupannya sepintas terlihat berlimpah karena suaminya seorang pengusaha sehingga dirinya dan anak-anaknya selalu tampil menawan. Namun bila dilihat lebih mendalam kehidupannya berbaur dengan berbagai penderitaan yang datang silih berganti tetapi semua itu dianggapnya sebagai kasih sayang Allah kepada dirinya sehingga yang dirasakan kedamaian dalam jiwa.

Sampai pada satu hari perusahaan yang dikelola oleh suaminya mengalami kredit macet, seluruh rumah dan kekayaannya disita oleh Bank. Perusahaannya jeblok. 'Kami bersyukur karena Allah pernah menitip rizki yang berlimpah dengan kekayaan materi, kini kami patut ikhlas menerima musibah yang telah menjadi kehendakNya.' tutur beliau yang nampak terpukul dengan musibah itu.

Pederitaannya masih terus berlanjut, suaminya terserang sakit jantung. Praktis hanya bisa di tempat tidur dalam keadaan yang mengenaskan. Sementara Ibu harus membanting tulang mati-matian untuk memenuhi kebutuhan dapur dan biaya pengobatan untuk suami tercinta. Upayanya selama setahun tidak mampu menghindarkan apa yang sudah menjadi kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Suami menghembuskan napas yang terakhir. Kenyataan itu mengguncang jiwanya, tangis dan air mata adalah sisa kekuatan yang terakhir dimiliki olehnya.

Diawal kehidupannya sebagai 'Single Parent' tidaklah mudah dengan 4 anak yang harus dihidupinya teramat berat dipikulnya. Dengan segala upaya kesabaran, keikhlasan dan kekuatan dari anak-anaknya Ibu perlahan kembali bangkit. Namun Allah belum berhenti menguji ketabahannya sebagai orang yang beriman. Dokter menyatakan bahwa ginjalnya sudah rusak, tidak bisa disembuhkan lagi, tubuhnya drop, berat badan langsung turun dalam waktu seminggu. 'Dokter memvonis umur saya hanya bisa bertahan paling lama enam bulan, Alhamdulillah hingga kini saya masih disayang Allah diberikan umur yang panjang,' tutur beliau.

Segala puji bagi Allah bagi semesta Alam, saya masih diberikan amanah oleh Allah untuk hidup. Saya berniat untuk menggunakan sisa hidup saya dengan berbuat baik dan bershodaqoh untuk anak-anak Amalia.' tutur beliau malam itu. Peristiwa yang menimpanya bertubi-tubi menjadikan jiwa semakin tegar. Menjadikan beliau semakin yakin bahwa semua cobaan itu agar dirinya semakin kuat imannya dan kuat hatinya menuju jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Sebagai manusia mungkin saya pernah melakukan banyak hal yang dilarang oleh Allah, namun hanya satu yang saya harapkan bahwa semua cobaan, ujian dan musibah yang saya alami makin menguatkan iman saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,' ucapnya dengan mantap. Sungguh indahnya ketegaran seorang Ibu yang hadir di Rumah Amalia. Subhanallah. Maha Suci Allah.

Wassalam,
By: agussyafii / Muzijat Shalat dan Do,a

Dalam Tidurpun Hamba Bergantung Pada-Mu

Kelemahan manusia membuatnya selalu bergantung pada Sang Pemilik Semesta, bahkan dalam tidurnya sekalipun.

Kelam semakin menampakan kepekatannya. Udara dingin merayu manusia untuk menyandarkan tubuh pada kasur yang empuk. Setelah diguyur panas seharian, didera pelbagai permasalahan. Tidur memang menjadi pelabuhan bagi tubuh yang lelah.

Tidur menjaga penampilan mental ketika otak terlalu jenuh. Dengan menidurkan diri selama beberapa jam, persiapan otak untuk menghadapi hari esok semakin mantap. Justru kalau tetap ngotot bekerja, tanpa memikirkan kebutuhan tidur, kinerja otak akan menurun.

Disinilah berlaku konsep keseimbangan. Bahwasannya manusia hidup butuh keseimbangan. Bila salah satu aspek tidak terpenuhi, maka keseimbangan tidak akan terwujud. Dan itu akan sangat membahayakan manusia. Tidur menjadi penyeimbang kinerja tubuh dan pikiran.

Untuk tujuan itulah Allah menggilir siang dan malam, agar manusia manusia dapat memunculkan keseimbangan tersebut.

'' Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat dan Dia menjadikan siang untuk bangun dan berusaha (QS. al Furqan ;47).

Namun demikian , keindahan ajaran Islam selalu menjadikannya 'peduli' pada hal-hal sekecil apapun dalam ritme kehidupan, termasuk tidur.

Islam mengajak untuk selalu mengingat Allah, dimanapun dan kapanpun bahkan dalam tidur sekalipun...sebagai manifestasi syukur kepada-Nya.

Menjelang tidur sang hamba disadarkan kembali bahwa ia adalah seorang manusia yang dimiliki Allah.

Hidup dan matinya atas kehendak Allah. Maka berserah diri pada Sang Pemilik, merupakan keharusan ditengan otoritas-Nya, dalam menentukan kematian sang hamba.

Lewat untaian do'a, sang hamba bersaksi, bahwa hidup dan matinya karena Allah.

Saat musibah merengut nyawanya, sementara ia sedang asyik tertidur, ia mati dalam kepasrahan kepada Ilahi.

Begitu juga saat sang hamba bangun, dan ia masih menemukan dirinya yang sehat, utuh dan tidak kekurangan suatu apapun, ia langsung mempersembahkan rasa syukurnya pada Sang Pencipta.

Sejatinya Allah tidak pernah membutuhkan sang hamba untuk mengingat-Nya. Ia maha atas segala sesuatu hingga tak perlu bagi-Nya untuk mengharap sesuatu dari hamba-Nya yang dhaif.

Namun justru sang hambalah yang tak mampu bila sedetikpun tak mengingat-Nya bahkan dalam tidur sekalipun. Kelemahannya membuat manusia senantiasa selalu bergantung pada Sang Pemilik Jiwa.

Dalam kondisi apapun sang hamba amat tak berdaya menghadapi situasi yang tak pernah dapat diprediksi.

Mengingat Allah adalah sebuah jalan bagi sang hamba merasakan kehangatan kasih-Nya. Kasih yang tak pernah terputus sedikit jua, walau sang hamba mengecewakan-Nya...***


*Di malam yang hening, menanti saat indahnya bercumbu dengan kasihmu Ya Rabb....

teratai

Selasa, 27 Juli 2010

Gulanaku Membawaku Ke Titik Nol

tersiksa...!! inilah yang aku rasakan saat ini. Aku tidak tau kenapa ada persoalan yang sejatinya aku buat sendiri lewat macam prasangkaku. Barangkali jika prasangka yang kutanam ini baik, mungkin hatiku tak akan semeradang sekarang ini. Tapi apa lacur kata, prasangka yang menancap justru prasangka buruk.

Aku benci kondisi ini. Selalu dan selalu masalah ini membuatku resah. Memutuskan sesuatu selalu linglung dan pikiran kerap kali dipenuhi ragam asumsi.
Ya Allah...!!..aku takut menghadapi peliknya kehidupan. Aku kufur nikmatmu....aku ngeri terjebak dalam lingkaran maksiat....

Langkahku penuh keraguan, hatiku sesak, seolah rasa bahagia bukan miliku lagi.

Aku ingin lepas dari belenggu ini, agar pikiranku jernih...hingga tidak memandang masalah menjadi merah...karena lensaku merah...ato menjadi hijau karena lensaku hijau...namun aku ingin lensa bening...yang memantulkan warna apa adanya.

Belenggu ini terasa kuat, hingga kadang aku sulit untuk melepaskan diri.

Tapi aku harus bebas....aku harus lepas dari semua ini...agar gundah gulana ini hilang....

Kucoba lawan belenggu ini. Ingin kurubah energi negatif yang bersemayam menjadi energi positif yang membangun.

Hingga kutuangkan dalam tulisan dan kucoba mencari solusi paten '' berzikir''.....ya zikir...

kusebut suara-suara hati berulang-ulang dengan zikir dan tasbih...hingga mendorongku ke keadaan suci dan bersih...dan terlepas dari belenggu itu.

*Butuh sebuah perlawanan terhadap segala prasangka yang mengganjal dihati....bila perlu dari titik nol, hingga hilang semua gulana*

'' ya Allah, aku hamba-Mu...anak dari hamba-Mu, aku memohon kepada-Mu dengan memohon segalan nama yang Engkau telah turunkan dalam kitab-Mu, atau engkau telah mengajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau sendiri yang telah mengetahuinya dalam ilmu gaib-Mu, agar Engkau menjadikan Qur'an sebagai petunjuk hatiku, cahaya dadaku, pengikis kegelisahanku...amin''****

Kata Hati

Apa yang ada didalam hati, itu sifatnya murni, jujur dan suci.

Karena situasi...seringkali tak berani mengatakan yang sebenarnya.

Dengan terpaksa mengatakan '' ya '' padahal hati menolak.

Ada perasaan takut untuk mengatakan apa kata hati, sehingga sering berkata yang tidak sesuai dengan nurani..karena takut orang lain akan tersinggung.

Sungguh tidak nyaman...!!

Sementara hati menjerit karena tidak menyukai tindakan ini.

Ingin berusaha berkata dan bertindak sesuai denga kata hati...tapi terkadang situasi tidak memungkinkan untuk itu..

Hingga berkata tidak jujur demi menyenangkan orang lain.

Butuh keberanian yang besar untuk mengungkapkan yang sebenarnya.

Tentunya dengan kolaborasi bahasa halus, hingga membuat paham dan tidak menyinggung.

Mencoba tegas...dengan tutur kata yang lembut, hingga tidak disebut arogan.

Menegakan kebenaran sesuai dengan kata hati, jangan sampai membuat orang tersinggung dan merasa diabaikan.


* saling memahami...kunci utama menyelesaikan setiap persoalan *

Masih Banyak Senyum Untuk Imel

Himpitan ekonomi kadang menjadi alasan klise demi tercukupinya segala kebutuhan dalam kehidupan, hingga mencari pekerjaan sampai jauh kenegeri orang sebagai jalan keluar.

Kebutuhan lahir lebih diutamakan...hingga kebutuhan bathin suami, istri dan anak-anak tak lagi diperhatikan.
Miris.

Imel...gadis kecil yang baru saja menginjak kelas 1 smp, bertekad hidup mandiri...karena itupun yang diinginkan ibunya yang nekat menjadi TKI di Kuwait.

Keluarganya terpecah. Bapak dan adiknya tak lagi tinggal bersamanya.

Ada rasa sesak yang kurasakan melihat kesendirian Imel. Dititipkan pada tetangga yang tinggal didepan rumahnya...yang seringkali mengacuhkannya. Imel tinggal sendiri disebuah rumah kontrakan. Cukup nyaman dengan perabotan yang lengkap namun berantakan dan tak terawat.

Logikaku berjalan.....ini wajar....anak sekecil Imel...mana mungkin mampu mengurus rumah...mengurus diri sendirinyapun sudah untung...dan ini pun masih belum mampu dia lakukan.

Aku terenyuh melihat kesendirian Imel. Seusia anak bungsuku echi yang masih sangat membutuhkan aku. Makan disuruh....belajar ditemani...baju2 masih harus dicuci dan disetrikakan...bahkan menyampul bukupun masih harus di bantuin.

Imel dipaksa hidup mandiri. Meski dari segi ekonomi dia tercukupi...mustahil bathinya tidak merasa sepi.

Dua hari ini Imel jatuh sakit. Sakit lambung kini dia derita. Akibat sering mengabaikan asupan makanan bergizi ketubuhnya. Anak sekecil Imel masih sangat membutuhkan perhatian untuk kesehatan tubuhnya...terutama asupan makanan yang baik. Dia lebih suka jajan daripada makan.

Ya...Allah...kupeluk Imel saat dia menjerit karena sakit dilambungnya...

Kuberikan obat dari Puskesmas semalam. Kawan-kawanmu begitu baik dan sayang kepadamu...hingga mereka mengatarmu ke Dr.

Masalah kecil adalah masalah besar bagimu...hingga kau ketakutan...kepikiran dan akhirnya jatuh sakit.

Kamu butuh perhatian...kamu butuh kasih dan sayang keluargamu.

Andai aku adalah ibumu....akan ku peluk...kubimbing...dan kucurahkan segenap kasih sayangku untukmu...

Tak banyak yang bisa kulakukan saat itu...kuhubungi bapak dan ibunya Imel...
Alhamdulillah tersambung....tp sayang bapaknya tengah berada di Jakarta...dia akan segera menghubungi saudara2nya yg di Bdg.
Ibunya Imel pun akan menanggung semua biaya perawatan...

Menjelang magrib akhirnya saudara Imel datang. Aku cukup lega. Ternyata mereka masih cukup perhatian pada Imel...segera Imel dibawa ke Rumah Sakit.

Aku berharap Imel mau tinggal bersama saudara2nya...bukan sendirian...dititipkan pada tetangga...

Aku ingin Imel bahagia...ada yang melindungi...memperhatikan dan menyanginya...selayaknya sebagai Hak yg dimiliki seorang anak.

Tapi Imel bersikukuh mandiri....walau belum mampu mengurus dirinya sendiri.

Kalau kamu mau...kamu boleh tinggal dirumah ibu...bersama echi sahabatmu....tp kalau mandiri adalah maumu...moga kau jadi anak yang tangguh...yang mampu menghadapi segala kemelut dalam hidupmu...kamu harus mampu....walau kamu dipaksa untuk mampu...
Tapi tenang Imel...bila kamu butuh...ibu akan selalu berada disampingmu...bersama sahabat2mu....
*** kisah di hari Sabtu nan pilu

Ini adalah kisah nyata...
Masih beribu2 Imel diluar sana....yang haus kasih sayang dan perlindungan orang tua....tertutupkah mata bathin kita sebagai orang tua...melihat seorang Imel berada di sekeliling kita...?

Semoga kisah Imel dapat mencegah lahir Imel ...Imel yang lain....

Selamat Hari Anak Nasional...

EMPATI

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Suatu malam, sepulang kerja, saya mampir di sebuah restoran cepat saji di kawasan Bintaro. Suasana sepi. Di luar hujan. Semua pelayan sudah berkemas.
Restoran hendak tutup. Tetapi mungkin melihat wajah saya yang memelas karena lapar, salah seorang dari mereka memberi aba-aba untuk tetap melayani. Padahal, jika mau, bisa saja mereka menolak.
Sembari makan saya mulai mengamati kegiatan para pelayan restoran. Ada yang menghitung uang, mengemas peralatan masak, mengepel lantai dan ada pula yang membersihkan dan merapikan meja-meja yang berantakan. Saya membayangkan rutinitas kehidupan mereka seperti itu dari hari ke hari.

Selama ini hal tersebut luput dari perhatian saya. Saya melihat bagaimana pelayan restoran itu membersihkan sisa-sisa makanan di atas meja. Pemandangan yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tetapi, mungkin karena malam itu mata hati saya yang melihat, pemandangan tersebut menjadi istimewa.

Meja tersebut bagaikan ladang pembantaian. Tulang belulang berserakan. Saya tidak habis pikir bagaimana mereka begitu tega meninggalkan sampah berserakan seperti itu. Tak terpikir oleh mereka betapa sisa-sisa makanan yang menjijikan itu harus dibersihkan oleh seseorang, walau dia seorang pelayan sekalipun.

Sejak malam itu saya mengambil keputusan untuk membuang sendiri sisa makanan jika bersantap di restoran semacam itu. Saya juga meminta anak-anak melakukan hal yang sama. Awalnya tidak mudah. Sebelum ini saya juga pernah melakukannya. Tetapi perbuatan saya itu justru menjadi bahan tertawaan teman-teman. Saya dibilang sok kebarat-baratan. Sok menunjukkan pernah ke luar negeri. Sebab di banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika, sudah jamak pelanggan membuang sendiri sisa makanan ke tong sampah. Pelayan terbatas karena tenaga kerja mahal.

Sebenarnya tidak terlalu sulit membersihkan sisa-sisa makanan kita.
Tinggal meringkas lalu membuangnya di tempat sampah. Cuma butuh beberapa menit. Sebuah perbuatan kecil. Tetapi jika semua orang melakukannya, artinya akan besar sekali bagi para pelayan restoran.
Saya pernah membaca sebuah buku tentang perbuatan kecil yang punya arti besar. Termasuk kisah seorang bapak yang mengajak anaknya untuk membersihkan sampah di sebuah tanah kosong di kompleks rumah mereka. Karena setiap hari warga kompleks melihat sang bapak dan anaknya membersihkan sampah di situ, lama-lama mereka malu hati untuk membuang sampah di situ.
Belakangan seluruh warga bahkan tergerak untuk mengikuti jejak sang bapak itu dan ujung-ujungnya lingkungan perumahan menjadi bersih dan sehat. Padahal tidak ada satu kata pun dari bapak tersebut. Tidak ada slogan, umbul-umbul, apalagi spanduk atau baliho. Dia hanya memberikan keteladanan. Keteladanan kecil yang berdampak besar.
Saya juga pernah membaca cerita tentang kekuatan senyum. Jika saja
setiap orang memberi senyum kepada paling sedikit satu orang yang dijumpainya hari itu, maka dampaknya akan luar biasa. Orang yang mendapat senyum akan merasa bahagia. Dia lalu akan tersenyum pada orang lain yang dijumpainya.
Begitu seterusnya, sehingga senyum tadi meluas kepada banyak orang. Padahal asal mulanya hanya dari satu orang yang tersenyum.
Terilhami oleh sebuah cerita di sebuah buku “Chiken Soup”, saya kerap membayar karcis tol bagi mobil di belakang saya. Tidak perduli siapa di belakang. Sebab dari cerita di buku itu, orang di belakang saya pasti akan merasa mendapat kejutan. Kejutan yang menyenangkan. Jika hari itu dia bahagia, maka harinya yang indah akan membuat dia menyebarkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang yang dia temui hari itu. Saya berharap virus itu dapat menyebar ke banyak orang.
Bayangkan jika Anda memberi pujian yang tulus bagi minimal satu orang setiap hari. Pujian itu akan memberi efek berantai ketika orang yang Anda puji merasa bahagia dan menularkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang di sekitarnya.
Anak saya yang di SD selalu mengingatkan jika saya lupa mengucapkan kata “terima kasih” saat petugas jalan tol memberikan karcis dan uang kembalian.
Menurut dia, kata “terima kasih” merupakan “magic words” yang akan membuat orang lain senang. Begitu juga kata “tolong” ketika kita meminta bantuan orang lain, misalnya pembantu rumah tangga kita.
Dulu saya sering marah jika ada angkutan umum, misalnya bus, mikrolet, bajaj, atau angkot seenaknya menyerobot mobil saya. Sampai suatu hari istri saya mengingatkan bahwa saya harus berempati pada mereka. Para supir kendaraan umum itu harus berjuang untuk mengejar setoran. “Sementara kamu kan tidak mengejar setoran?” Nasihat itu diperoleh istri saya dari sebuah
tulisan almarhum Romo Mangunwijaya. Sejak saat itu, jika ada kendaraan umum yang menyerobot seenak udelnya, saya segera teringat nasihat istri tersebut.

Saya membayangkan, alangkah indahnya hidup kita jika kita dapat membuat orang lain bahagia. Alangkah menyenangkannya jika kita bisa berempati pada perasaan orang lain. Betapa bahagianya jika kita menyadari dengan membuang sisa makanan kita di restoran cepat saji, kita sudah meringankan pekerjaan pelayan restoran.
Begitu juga dengan tidak membuang karcis tol begitu saja setelah
membayar, kita sudah meringankan beban petugas kebersihan. Dengan tidak membuang permen karet sembarangan, kita sudah menghindari orang dari perasaan kesal karena sepatu atau celananya lengket kena permen karet.

Kita sering mengaku bangsa yang berbudaya tinggi tetapi berapa banyak di antara kita yang ketika berada di tempat-tempat publik, ketika membuka pintu, menahannya sebentar dan menoleh kebelakang untuk berjaga-jaga apakah ada orang lain di belakang kita? Saya pribadi sering melihat orang yang membuka pintu lalu melepaskannya begitu saja tanpa perduli orang di belakangnya terbentur oleh pintu tersebut.

Jika kita mau, banyak hal kecil bisa kita lakukan. Hal yang tidak
memberatkan kita tetapi besar artinya bagi orang lain. Mulailah dari
hal-hal kecil-kecil. Mulailah dari diri Anda lebih dulu. Mulailah
sekarang juga.

Sumber: Asismaku.com/ Muli Liany / INDAHNYA PERSAHABATAN

Semoga bermanfaat...
Salam persahabatan....